What is “Total
Productive Maintenance (TPM)” ?
Total Productive Maintenance
(TPM) adalah
suatu Profesional Manajemen Perawatan Mesin. TPM bukanlah sekedar teori tetapi
dikembangkan dari best practice dan menjadi suatu proven method yang handal
untuk meningkatkan produktifitas suatu industri manufacturing.
Total Productive Maintenance (TPM) terdiri dari 8 Pilar seperti yang digambarkan di bawah ini
Pondasi dasar dari TPM adalah 5S (Seiri/Ringkas, Seiton/Rapi, Seiso/ Resik, Seiketsu/Rawat dan Shitsuke/Rajin).
Pilar 1,
Improvement to Increase Equipment Effectiveness bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi / performance kerja dari suatu mesin.
Pilar 2,
Autonomous Maintenance bertujuan untuk mengikutsertakan para operator mesin
untuk berkontribusi dalam perawatan dan pendeteksian secara dini abnormality
yang terjadi.
Pilar 3, Planned
Maintenance System bertujuan untuk menyusun perencanaan maintenance system
secara komprehensive.
Pilar 4.
Operations and Maintenance Skill Training bertujuan untuk menyusun perencanan
peningkatan skill operator mesin dan personel maintenance.
Pilar 5,
Maintenance Prevention Management bertujuan untuk menyusun konsep maintenance
manajemen perawatan mesin yang sesuai dengan iklim dan budaya perusahaan.
Pilar 6,
TPM in Adminstrative and Support Department bertujuan untuk membentuk personel
yang berfungsi untuk mengelola adminstrasi TPM.
Pilar 7,
Building a safe, enviro and friendly system bertujuan untuk membangun
lingkungan kerja yang aman dan berwawasan lingkungan.
Why We Need “Total
Productive Maintenance (TPM)”
Meskipun TPM merupakan suatu metode perawatan
mesin tetapi keberhasilan TPM bukanlah dari penerapan metode tersebut tetapi
dari bagaimana semua personel yang berhubungan dengan mesin dan manufacturing
tersebut mempunyai pola piikir TPM. Sehingga pada akhirnya TPM
akan menjadi suatu pola pikir dalam bekerja di manufacturing. Pada kondisi itulah baru dapat dikatakan
perusahaan tersebut sudah menjalankan TPM.
Salah satu kelebihan dari konsep TPM
yang sangat menunjang peningkatan produktifitas adalah perhitungan OEE (Overall
Equipment Effectiveness). Dengan perhitungan OEE semua losses yang
muncul dalam operasional mesin akan diperhitungkan, tidak hanya breakdown mesin
saja tetapi juga part shortage, management losses, idle mesin time dan defect.
Seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Konsep
Implementasi “Total Productive Maintenance
(TPM)”
Implementasi TPM dijabarkan pada gambar dibawah ini
Konsep
Implementasi TPM tidak langsung kearah
GOALS TPM yaitu Reduce Machine Break
Down dan Productivity Up tetapi melalui proses LEARNING. Pada proses ini semua
personel TPM belajar tentang segala macam ilmu yang dibutuhkan untuk
meningkatkan performance mesin. Setelah itu masuk ke Proses Training, yaitu
proses dimana semua personel TPM mengimplementasikan semua ilmu yang diperoleh
ke masing-masing area (On Job Training). Implementasi
OJT ini dilakukan terus menerus secara komprehensih dalam bentuk “Action &
Practice”. Setelah itu baru masuk tahap perubahan POLA PIKIR / MIND SET
yang hasilnya adalah Merubah
Sistem Manufacturing yang Handal dengan Productivity Level yang Tinggi.
The Imaging of “Total Productive Maintenance
(TPM)” Result
The Imaging of TPM Result dapat
digambarkan dalam gambar dibawah ini
Kekuatan Imaginasi
yang kuat ketika menjalankan TPM Project akan membantu mempercepat proses
Transformasi Budaya Perusahaan (Culture Transformation). Budaya
Perusahaan akan bertansformasi menjadi Perusahaan yang mengutamakan “Customer Satisfaction Over Global
Competition” melalui Produktifitas Kerja
yang tinggi tidak hanya di Maintenance saja tetapi juga di seluruh
perusahaan terutama di Produksi dan Maintenance. Kualitas Produk yang Tinggi,
Biaya Produksi yang sangat Kompetitif, Delivery yang Tepat Waktu
dan Safety Production yang Tinggi.
Program Development Master Plan
Master Plan Pelaksanaan TPM dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
Secara Full Function Total Productive Maintenance
(TPM) Program dijalankan dalam rentang waktu
3 – 4 tahun, seperti yang tergambar di bagan Master Plan diatas.
1 tahun pertama akan berkonsentrasi pada Behaviour Change dari seluruh personel Produksi dan Maintenance dengan
menjalankan Pilar 1 (yang terdiri dari 4 Step) dan Pilar 2. Pilar 1 dan 2 ini
akan berlangsung dari tahun 1 s/d tahun ke-3.
Tahun ke-2 akan berkonsentrasi pada Pembuatan Planned
Maintenance yang sudah terupgrade
dari hasil implementasi Pilar 1. Training untuk meningkatkan Skill Personel
juga mulai diterapkan di tahun ke-2 ini.
Tahun ke-3 lebih
banyak menjalankan Optimasi Program TPM
dengan menjalankan Pilar ke-5 s/d Pilar ke-6.
Mengapa Program TPM sampai membutuhkan durasi yang lama? Jawabannya adalah Yang dirubah adalah ORANGNYA, bukan area / sistemnya. Karena yang dirubah ORANG maka membutuhkan waktu yang relatif lama.
No comments:
Post a Comment